Media Alternatif Mahasiswa Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Universitas Borneo Tarakan Kalimantan Utara

Jumat, 25 September 2015

Formulir Pendaftaran

Formulir Pendaftaran
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar

Saya yang bertandatangandibawahini :
Nama lengkap                  : ………………………………………………….
Fakultas/Jurusan             : ………………………………………………….
Jenis Kelamin                   : ………………………………………………….
Alamat                             : ………………………………………………….
No Telpon                       : ………………………………………………….
Alasan masuk Pers            : ………………………………………………….
Organisasi yang pernah  : ………………………………………………….
diikuti
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia mengikuti pelatihan jurnalistik tingkat dasar dan melengkapi persyaratan yang telah ditentukan yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Pers Universitas Borneo Tarakan sampai dengan selesai.

Tarakan,        September 2015


Peserta







Nb :Membayar registrasi sebesar Rp 20.000,-

Formulir dikembalikan selambat-lambatnya tanggal 2 oktober 2015

Formulir Pendaftaran

Formulir Pendaftaran
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar

Saya yang bertandatangandibawahini :
Nama lengkap                  : ………………………………………………….
Fakultas/Jurusan             : ………………………………………………….
Jenis Kelamin                   : ………………………………………………….
Alamat                             : ………………………………………………….
No Telpon                       : ………………………………………………….
Alasan masuk Pers            : ………………………………………………….
Organisasi yang pernah  : ………………………………………………….
diikuti
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia mengikuti pelatihan jurnalistik tingkat dasar dan melengkapi persyaratan yang telah ditentukan yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Pers Universitas Borneo Tarakan sampai dengan selesai.

Tarakan,        September 2015


Peserta







Nb :Membayar registrasi sebesar Rp 20.000,-

Formulir dikembalikan selambat-lambatnya tanggal 2 oktober 2015

Formulir Pendaftaran

Formulir Pendaftaran
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar

Saya yang bertandatangandibawahini :
Nama lengkap                  : ………………………………………………….
Fakultas/Jurusan             : ………………………………………………….
Jenis Kelamin                   : ………………………………………………….
Alamat                             : ………………………………………………….
No Telpon                       : ………………………………………………….
Alasan masuk Pers            : ………………………………………………….
Organisasi yang pernah  : ………………………………………………….
diikuti
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia mengikuti pelatihan jurnalistik tingkat dasar dan melengkapi persyaratan yang telah ditentukan yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Pers Universitas Borneo Tarakan sampai dengan selesai.

Tarakan,        September 2015


Peserta







Nb :Membayar registrasi sebesar Rp 20.000,-

Formulir dikembalikan selambat-lambatnya tanggal 2 oktober 2015

Formulir Pendaftaran

Formulir Pendaftaran
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar

Saya yang bertandatangandibawahini :
Nama lengkap                  : ………………………………………………….
Fakultas/Jurusan             : ………………………………………………….
Jenis Kelamin                   : ………………………………………………….
Alamat                             : ………………………………………………….
No Telpon                       : ………………………………………………….
Alasan masuk Pers            : ………………………………………………….
Organisasi yang pernah  : ………………………………………………….
diikuti
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya bersedia mengikuti pelatihan jurnalistik tingkat dasar dan melengkapi persyaratan yang telah ditentukan yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Pers Universitas Borneo Tarakan sampai dengan selesai.

Tarakan,        September 2015


Peserta







Nb :Membayar registrasi sebesar Rp 20.000,-

Formulir dikembalikan selambat-lambatnya tanggal 2 oktober 2015

Selasa, 15 September 2015

Motif Perusahaan Bakar Lahan

Perusahaan pemilik konsensi lahan yang terbukti melakukan pembakaran lahan harus mendapatkan sanksi pidana ataupun dicabut izin  penggunaan lahannya. hal itu lantaran menyebabkan kerugian kepada masyarakat akibat dampak yang di timbulkan karena asap yang muncul menganggu pernapasan.
Adanya motif di balik pembakaran lahan adalah mencari keuntungan ekonomi. Pengusaha akan memperoleh pinjaman dana dari bank untuk pembersihan lahan. sistem ekonomi kapitalisme yang sangat merugikan ini dalam mencari orientasi profit (keuntungan) yang berlebih, sehingga sering tidak memperhatikan dampak - dampak serta kerugian lain yang ditimbulkan mulai dari limbah, kemiskinan, kelaparan, kesehatan, dll.

Korporasi asing dalam mengeksploitasi juga turut andil menyebabkan bencana asap yang melanda, lantaran perusahaan - perusahaan asing yang ada namun terindikasi sahamnya di pegang oleh orang Indonesia. hal ini juga menjadi bukti bentuk penjajahan imperialisme yang masih ada sampai saat ini di Indonesia.

Beberapa perusahaan tersebut merupakan milik asing yang berada di wilayah Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. 
Terkait bencana asap, bahwa dua provinsi, yakni Riau dan Kalimantan Tengah sudah dinyatakan darurat asap. namun sejauh ini pemerintah belum menetapkan masalah asap di Sumatera sebagai bencana nasional.
Kebakaran hutan dan lahan menimbulkan bencana asap di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan sekitarnya. Bencana asap mengganggu kehidupan masyarakat terdampak, proses belajar mengajar di sekolah tersendat, jarak pandang terganggu dan rentan menyebabkan penyakit pernapasan (ISPA), serta gangguan pada roda ekonomi.(adr)

Peringatan Kondisi Cuaca Terkini untuk Kalimantan Bagian Utara




Adanya perlambatan kecepatan angin wilayah Laut Cina Selatan dan Samudera Pasifik sebelah Timur Philipina yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah sekitarnya. Potensi pertumbuhan awan konvektif masih kuat di Sumatera bagian Utara dan Barat, Kalimantan bag Utara dan Maluku Utara. Kelembaban udara cukup tinggi di wilayah Sumatera bagian Tengah hingga Utara, Kalimantan Barat dan Papua. Kondisi ini mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.


Prakiraan Cuaca Propinsi Kalimantan Timur

16 September 2015 07.00 WIB hingga 17 September 2015 07.00 WIB
sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Ibukota KabupatenCuacaSuhu
(°C)
Kelembaban
(%)
Kec.
Angin
(km/jam)
Arah
Angin
Tanah GrogotCerah Berawan25 - 3167 - 9020Selatan
TenggarongCerah Berawan22 - 3362 - 9016Selatan
Tanjung RedebBerawan23 - 3452 - 9718Barat Daya
Tanjung SelorBerawan25 - 3362 - 9718Barat Daya
NunukanBerawan23 - 3170 - 9825Barat Daya
MalinauBerawan19 - 3053 - 9918Selatan
SendawarBerawan25 - 3166 - 8816Selatan
SengataCerah Berawan25 - 3165 - 9020Tenggara
PenajamCerah Berawan25 - 3168 - 8916Barat Daya
Tidung PalaHujan Ringan24 - 3261 - 9116Barat Daya
BalikpapanCerah Berawan25 - 3167 - 8925Barat Daya
SamarindaCerah Berawan24 - 3357 - 8725Selatan
TarakanBerawan24 - 3267 - 9518Barat Daya
BontangCerah Berawan25 - 3161 - 8716Selatan

Mengais Mimpi Di Bangku Pendidikan


Oleh : Muhammad Wahyu Prayogi
Sudah sangat lama semenjak saat itu Aku menelan kepedihan
Yang kian merasuk kedalam batinku yang tersiksa
Dan semakin terlindas kemiskinan
Apakah aku sanggup memeluk kedamaian di bangku pendidikan ?

Di saat-saat seperti ini aku malah terjatuh kedalam lubang
Kegelapan abadi yang selalu kudapati ketika meratapi
Diriku yang hanya bisa terdiam oleh kemiskinan
Yang mencabik-cabik lukaku
Entah, sampai kapan aku bisa berlari berlomba
Melawan derita yang semakin tangguh dan berniat
Untuk menjatuhkan diriku yang sudah tidak sanggup lagi
Menari di dalam kesedihan

Aku tidak pernah berhenti menempuh jalan yang kuyakini
Akan dapat membahagiakan kelak di umurku yang renta
Aku akan selalu mengais mimpi di bangku pendidikan
Berharap dapat menemukan sekeping harapan
Bagai setitik cahaya di dalam kegelapan abadi

Menemani perjuanganku menggapai mimpi yang indah

Refleksi Kemerdekaan Dan Segala yang Berkaitan Dengan Konsidi Kebangsaan

Oleh :Astri Claudia Stefany Bate

Langkah yang cukup jauh hingga berada disini
Bermodal juang dan tekad para leluhur
Tetapi coba tengok sekililing mu
Apakah ini negara impian kita ?

Hitam dan putih di setiap sudut negri
Abu-abu dalam langkah rakyatnya
Beling kaca yang jadi pengiring langkahnya
Benteng dan singa lapar adalah pendampingnya
Jika menjerit diseruduk, Jika berani melawan diterkam
Hanya bisa mengikuti kemauan benteng dan singa yang lapar
Pergi menuju gua untuk segera dimangsa

Entah kemana harus pergi untuk melepaskan ketakutan dan ketegangan diri
Hendak kabur namun kawanan mereka datang
Sudah diberi makan, namun mereka masih menerkam
Hingga jiwa melihat raga mati
Dan mereka saling menerkam satu dengan yang lain
Lalu mati membusuk dalam keserakahan mereka


Jumat, 11 September 2015

Hegemoni Rezim VS Literasi

 Oleh : Andre


Realisme sosialis dalam karya-karya kesastraan dalam cengkrama biadabnya orde baru seakan seperti pesing dan kotoran yang menjijikan bak didalam toilet-toilet sekolah yang hampir jarang bercumbu dengan bersih dan kesuciannya. karya - karya agung sastra yang bebricara tentang keadilan sosial, hak asasi, hingga kemanusiaan bahkan sangat jauh dan tidak diberikan tempat meski 1 cm sekalipun.
Reformasi bergemuruh 1998 nampak memberikan angin segar bak cerahnya mentari pagi terhadap sastra - sastra kemanusiaan, namun perlahan tapi pasti Reformasi hanyalah sekilas menyelimuti bangsa yang terlelap kembali dengan hegemoni kapitalisme memnyulut dan coba menjauhkan manusia dari kesadaran - kesadaran sosial, pembahasan dalam ruang diskusi kemanusiaan hanya menjadi minoritas dalam bingkai sistem ekonomi kapitalis bisa jadi kebiadaban rezim orde baru jilid II telah lahir.

sastra cenderung menjauhkan diri dari nilai ideologisnya, terkalahkan dan tunduk dengan pasar bebas, dan memaksa ikut bersaing ditengah - tengah drama cengeng manusia, romantisme cinta, miris, cenderung mengendurkan mental, nilai dan moral bangsa hingga mengilusikan dari semangat perjuangan akan ketertindasan membawa manusia dalam ruang - ruang mimpi, melupakan Bumi yang penuh tangis dibawah tangan besi dan kaki - kaki rezim gila profit. 

tetralogi pulau Buru seperti "Bumi Manusia" karya - karya Pramoedya Ananta Toer yang berbicara untuk kehormatan bangsa, untuk kemanusiaan, untuk kebebasan, untuk keberanian, cinta dan semangat perlawanan ketertindasan hanya menjadi diskusi - diskusi dalam ruang - ruang sempit dalam demokrasi semu.

hedonisasi menjadi akibat dalam tawaran - tawaran dunia kapitalisme, posisi mahasiswa yang semakin melupakan idealismenya dan cenderung pragmatis, membiarkan kejahatan rezim terhadap rakyat kelas pekerja (buruh), tani, hingga patriarki kaum perempuan menjadi komoditas pasar untuk kepentingan modal dalam akumulasi keuntungan.


Jangan diam ! kalian benar - benar tahu apa yang terjadi,  karena mendiamkan kejahatan adalah sebuah kejahatan dan lebih jahat tak ubahnya seperti rezim.



source book :
The Wisdom of Pramoedya Ananta Toer

17 AGUSTUS, INDONESIA SUDAH MERDEKA ?




Bhineka Tunggal Ika, sering kali kita mendengar dan bahkan sangat tidak asing dengan kalimat yang memiliki makna berbeda-beda tetap satu jua dan merupakan sebuah semboyan ideology pancasila Republik Indonesia. Kalimat ini adalah sebagai menjaga pemersatu bangsa kita dengan paham kenegaraannya yang menghubungkan dari sabang sampai merauke dan dari timur sampai ke talaud.

Akan tetapi berbicara soal satu-kesatuan bangsa pada realitasnya mengalami kontradiksi(bertentangan) dengan kondisi social dimasyarakat kita, seakan bahasa persatuan itu tak ada lagi terngiang, masih banyaknya penindasan-penindasan manusia atas manusia, eksploitasi alam hingga tenaga manusia yang sangat tidak manusiawi, paham – paham budaya western (barat) dll yang masuk ke-Indonesia telah membuat nilai dan karakter bangsa yang semakin terdegradasi akibat tidak mampu membendung perkembangan yang di terima sehingga semakin memecahkan kita antar umat beragama, suku, ras, ataupun golongan-golongan lain yang semestinya membangun persatuan untuk mewujudkan Indonesia yang semakin progresif. Seperti apa yang telah kita lalui oleh pendahulu kita dengan membangun kekuatan persatuan hingga dapat membebaskan Indonesia dari tangan penjajah.
Penerapan system kapitalisme yang menyengsarakan rakyat membuat bangsa Indonesia semakin jauh dari esensi sila ke-5 “keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”.

System yang berdampak multisektor ini seperti pendidikan yang kian mahal, biaya kesehatan mahal, eksploitasi alam hingga menyebabkan banyak nya lahan-lahan yang gundul, limbah industry yang mencemari perairan dan belum lagi di tambah dengan perusahaan-perusahaan yang nakal, sehingga memaksa rakyatnya harus merasakan kesengsaraannya dan bekerja keras dengan upah yang tidak maksimal/murah di tambah dengan pekerja outsourching yang jauh dari sejahteranya.

Penjajahan bangsa Indonesia kini berbeda kita telah dihadapkan kepada kapitalisme nasional hingga korporasi asing (neo-liberalisme) yang telah menguras kekayaan SDM dan SDA di Indonesia seperti halnya dengan program MP3EI (Masterplan Percepatan Proses

Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang pada esensi nya lahan Kalimantan menjadi lumbung energy yang akan mengalami eksploitasi. Disamping itu dengan marakya investasi asing yang juga gak jauh beda dengan orde baru memiliki relevansi dengan era reformasi saat ini.
Kapitalisasi pendidikan juga menjadi carut-marut persoalan kebangsaan yang terus larut menghisap rakyat kelas tertindas hingga memaksakan anak-anak bangsa bahkan harus bekerja dan tidak mendapatkan pendidikan yang sebenarya telah banyak bertentangan dengan konstitusi RI seperti anak-anak yang bekerja di bawah umur, jenjang pendidikan kian mahal dengan biaya-biaya operasionalnya dll dan disamping itu kesehatan pula menjadi salah satu penghambat produktivitas dan kemajuan sumber daya manusia yang tidak mendukung akibat mahalnya biaya kesehatan.

Krisis nilai-nilai budaya dan social menjadi factor juga rontoknya kesatuan bangsa, banyak para intelektualitas bangsa dan penggerak roda-roda system kenegaraan yang sudah tidak lagi menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, moral, adat istiadat dll. Maka dari itu mari kita bersama-sama membangun persatuan dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mari berjuang dan tidak lagi membangun gerakan sektoral dan  lawan penindasan merapatkan barisan dengan satu suara REVOLUSI,
Indonesia Merdeka tanpa eksploitasi.
Salam Perjuangan Rakyat yang terus berkobar !!! hidup rakyat !
(ckr-dpp)

Piye Kabare, Gak ada Demokrasi toh jamanku ??





17 tahun rezim Soeharto tumbang. Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998. Pemerintahan kala itu dilanjutkan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, BJ Habibie.
Tumbangnya Soeharto menjadi babak baru dimulainya orde reformasi di Indonesia, 16 tahun berlalu, benarkah rakyat sudah sejahtera dan lebih baik dari rezim Soeharto ? begitu banyaknya kasus – kasus selama rezim Soeharto yang berlangsung hingga 32 tahun lamanya, telah terjadi penyalahgunaan kekuasaan termasuk dwi fungsi ABRI yang waktu itu menjadi tuntutan pengcabutannya, korupsi dan banyaknya pelanggaran HAM seperti pemerkosaan terhadap etnis tiong hoa, kerusuhan-kerusuhan seperti di timor-timur, pelarangan hak demokrasi dalam menyampaikan aspirasi hingga hilangnya sederet aktivis yang pro demokrasi seperti wiji thukul, marsinah, munir dll, hingga pembredelan media masa yang kritis dianggap mengganggu stabilitas negara dll. Hal ini menjadi faktor berakhirnya kepemimpinan Soeharto.
Krisis moneter yang melanda Indonesia akibat penumpukan utang luar negeri Indonesia yang melakukan pinjaman terhadap IMF dan World Bank yang sudah jatuh tempo, sehingga menyebabkan terjadinya krisis, selain itu penurunan produktivitas pertanian akibat program ketahanan pangan yang mana petani diharuskan membeli pupuk luar yang pada akhirnya menyebabkan tanahnya rusak akibat kandungan kimia didalam pupuk buatan tersebut. Beberapa hal yang juga menjadi persoalan yang sangat besar ialah ketika PT.PERTAMINA yang pada waktu itu memberikan kesempatan yang begitu luas kepada investasi asing hingga mencapai US $ 10 Juta, yang kedua ialah akses ke minyak dan gas alam Indonesia sebagai mencari dana untuk pendanaan bagi proyek-proyek pembangunan capital domestic dalam negeri hal ini terjadi pinjaman yang gila-gilaan untuk proyek tersebut disampin itu terjadi korupsi oleh pihak pejabat-pejabat didalam perusahaan yang ada secara besar-besaran yang pada akhirnya pihak pertamina tidak mampu membayar utang jangka pendek dan terus terakumulasi hingga mencapai US $ 10,5 miliar dan dari segi politik merupakan ada upaya Jepang dalam memonopoli pasar Indonesia untuk menyingkirkan Amerika dikarenakan pertamina yang tidak ada melakukan pinjaman terhadap IMF dan World Bank. UU PMA (Penanaman Modal Asing) & PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) memberikan peluang terhadap investasi-investasi yang ada dalam pengeksploitasiannya seperti halnya tidak dikenakan pajak terhadap investor asing dan di legitimasi dalam pasal 15 kemudian perekrutan tenaga kerja asing dalam bidang manajemen dan teknisi dikarenakan tidak adanya tenaga yang ahli dari bangsa indonesia hal ini memiliki korelasi secara tenaga produktif yang tidak maju akibat dana alokasi pendidikan yang pada zaman orde baru hanya sebesar 10%.

INVESTASI MODAL (PMA/PMDN)
SEKTOR
JUMLAH INVESTASI DISETUJUI
(DALAM JUTA DOLLAR AS)
DALAM %
PMA
PMDN
PMA
PMDN
KEHUTANAN
49,5
356,8
58
42
PERTANIAN & PERIKANAN
113,0
232,5
33
67
PERTAMBANGAN
860,5
46,2
95
5
MANUFAKTUR
1.045,1
1.740,9
38
62
(TEKSTIL)
(436,9)
(749)
37
63
PARIWISATA, HOTEL, REAL ESTATE
195,9
200
50
50
LAINNYA (TERMASUK INFRASTRUKTUR & KONSTRUKSI)
118,3
207
37
63
JUMLAH DISETUJUI
2.828.3
2.978.5
49
51
JUMLAH REALISASI
1.131,2
876
56
44
Berdasarkan table diatas membuktikan dominan pasar dalam investasi asing dalam memonopoli pasar di Indonesia dan investasi yang lebih besar dibandingkan capital domestic dalam negeri, dan ini tak ubahnya dengan kondisi era reformasi saat ini dimana yang baru-baru ini presiden SBY yang menggelar pertemuan APEC di Bali mengenai program MP3EI yang menjadikan beberapa pulau di Indonesia seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan lain sebgainya sebagai lumbung energy yang akan diberikan keleluasaan terhadap asing dalam mengolah lahan yang ada  yang akan berdampak kepada pengeksploitasian alam dan program ini dilegitimasi melalui perpres no.32 tahun 2011.
Kala itu, tanggal 12-20 Mei 1998 menjadi periode yang teramat panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Ribuan mahasiswa menggelar aksi keprihatinan di berbagai tempat. Mahasiswa Trisaksi, Jakartamenggelar aksinya tidak jauh dari kampus mereka. Peserta aksi mulai keluar dari halaman kampus dan memasuki jalan artileri serta berniat datang ke Gedung MPR/DPR yang memang sangat strategis. Tanggal 12 Mei 1998 sore, terdengar siaran berita meninggalnya empat mahasiswa Trisakti akibat represifitas aparat.
Tewasnya para mahasiswa disiarkan secara luas melalui pemberitaan radio, televisi, dan surat kabar. Tewasnya keempat mahasiswa seakan menjadi pemantik suatu peristiwa yang lebih besar.  Tanggal 16 Mei 1998, Presiden mengadakan serangkaian pertemuan termasuk berkonsultasi dengan unsur pimpinan DPR. Tanggal 17 Mei 1998, Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Abdul Latief mengajukan surat pengunduran diri sebagai menteri. Tanggal 18 Mei 1998, ribuan mahasiswa mendatangi Gedung MPR/DPR. Dua hari setelahnya atau tanggal 20 Mei 1998, sebelas menteri bidang ekonomi dan industri (ekuin) Kabinet Pembangunan VII mengundurkan diri. Dampaknya, Soeharto tidak bisa bertahan di pucuk kepemimpinan negeri ini.
tepat 21 Mei 1998 pukul 09.00 WIB, Soeharto mengumumkan ke seantero penjuru negeri bahwa dirinya berhenti dari jabatannya sebagai presiden. Layar kaca televisi saat itu menyiarkan secara langsung detik per detik proses pengunduran dirinya.
Pasca kejatuhan soeharto itu pun hingga sekarang belum ada kepastian dan kejelasan bahkan kesungguhan pemerintah dalam mengusut tuntas kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di rezim orde baru, karena banyaknya berkas-berkas yang masuk ke KOMNAS HAM sampai saat ini belum ada kejelasan dalam mengusut tuntas meskipun pihak KOMNAS HAM sudah membentuk panitia dalam mengusut kasus-kasus yang ada.
Kini 16 tahun reformasi telah bergulir, seakan kesejahteraan masih jauh dari apa yang di cita-citakan, sehingga tidak menyurutkan semangat juang kita dalam memperjuangkan kepentingan rakyat sehingga butuh adanya sebuah persatuan dan keseragaman gerak agar terciptanya tatanan yang lebih demokratis dan pro-rakyat.

Sumber :
Soeharto dan Bangkitnya Kapitalisme Indonesia (Richard Robison)

LENSA BORNEO

LENSA BORNEO
Majalah Lensa Borneo Edisi Perdana

PERSMA UBT

PERSMA UBT
Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Universitas Borneo Tarakan Kalimantan Utara
Subscribe Via Email

Subscribe to our newsletter to get the latest updates to your inbox. ;-)

Your email address is safe with us!